BMKG CABUT PERINGATAN DINI TSUNAMI
Warga mengevakuasi perahu yang rusak secara bersama-sama di Iquique, Cile (2/4). Tsunami akibat Gempa Cile ini juga terjadi di sejumlah negara lainnya. AP Photo/Luis Hidalgo
"Dengan dicabutnya peringatan dini tsunami tersebut, masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala," kata Sutopo dalam rilis yang diterima Tempo, Kamis siang ini.
Informasi dari beberapa BPBD melaporkan tidak terlihat adanya tsunami. Masyarakat telah kembali beraktivitas seperti biasa. Adanya peringatan dini tsunami dari BMKG kemarin menunjukkan ancaman tsunami bagi pesisir Indonesia berasal dari gempa di sekitar perairan Indonesia maupun dari luar Indonesia.
"Jika sumber gempa berasal dari lokal atau wilayah di sekitar Indonesia, tsunami datang hanya memerlukan waktu lebih kurang 30 menit dari terjadinya gempa," katanya.
Namun, kata Sutopo, jika berasal dari daerah yang jauh, bisa membutuhkan waktu beberapa jam. Ada lima juta penduduk Indonesia yang tinggal di daerah rawan tsunami tinggi hingga sedang. Dengan kondisi tersebut, kesiapsiagaan masyarakat menghadapi tsunami perlu terus ditingkatkan.
Sebelumnya, ribuan warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, meninggalkan kampung mereka setelah mendengar peringatan dini tsunami pada Rabu, 2 April 2014, pukul 18.00 WIB. Warga yang panik mengungsi ke balai desa dan perbukitan akibat pengalaman buruk bencana tsunami yang menimpa kampungnya pada 1994.
Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia. Peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami.
BMKG telah menyampaikan peringatan dini tsunami tersebut kepada Posko BNPB. Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia berpotensi terjadi tsunami.
sumber:http://www.tempo.co